Cara Budidaya Udang Vaname Secara Intensif - Siapa yang tidak tahu udang, hewan perairan yang rasanya begitu enak dan gurih. Namun tidak sedikit juga orang yang tak bisa menikmatinya karena alergi terhadap udang. Terdapat berbagai jenis udang di dunia ini, salah satunya udang vaname (litopenaeus Vanamee). Udang Vaname adalah jenis udang yang banyak diminati oleh para pembudidaya udang. Lalu, bagaimana jika Anda ingin budidaya udang vaname secara intensif sendiri? Nanti kita akan membahasnya. Udang jenis ini banyak dibudidayakan karena memiliki banyak keunggulan yang jarang dimiliki jenis udang lain. Untuk ukurannya pun lebih besar sehingga membuat orang lebih tertarik membelinya. Dari segi harga pun lebih mahal.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai budidaya udang vaname secara intensif, Anda perlu mengetahui keunggulan udang ini dibanding yang lain. Udang vaname lebih tahan terhadap serangan penyakit dan pertumbuhannya pun relative cepat (masa pemeliharaan hanya 100-110 hari). Banyak orang mengira bahwa udang vaname hanya bisa dibudidayakan secara intensif namun kenyataannya budidaya udang vaname secara tradisional pun bisa.
Hal pertama yang harus Anda perhatikan untuk budidaya udang vaname ini adalah konstruksi tambak harus kedap air dan tidak mudah longsor. Serta, tamak harus memiliki pintu masuk, dalam artian keluar secara terpisah sehingga Anda harus mengecor pematang dengan kemiringan 45-60 derajat dan dibuat central drain untuk pengumpulan kotoran.
Hal pertama yang harus Anda perhatikan untuk budidaya udang vaname ini adalah konstruksi tambak harus kedap air dan tidak mudah longsor. Serta, tamak harus memiliki pintu masuk, dalam artian keluar secara terpisah sehingga Anda harus mengecor pematang dengan kemiringan 45-60 derajat dan dibuat central drain untuk pengumpulan kotoran.
Budidaya udang vaname secara intensif mempunyai porsi lahan dengan perbandingan 4 : 6 yang berarti 40% ditunjukkan untuk petak tendon dan 60 % sisanya untuk petak pemeliharaan kotoran udang. Budidaya udang vaname super intensif merupakan budidaya udang lebih maju dibanding teknologi intensif.
Untuk teknik intensif, air di dalam kolam haruslah mengalir dengan deras, arusnya sebanyak 29-39 liter per detik, diperuntukkan 1 hektar tambak. Untuk 5 hektar tambak berarti jumlah debit air, dikalikan 5. Guna menghasilkan air yang banyak maka dibutuhkan pompa. Sedangkan gunanya aerator adalah untuk menambah jumlah kandungan oksigen di dalam air dengan kisaran mencapai 5-10 ppm.
Untuk teknik intensif, air di dalam kolam haruslah mengalir dengan deras, arusnya sebanyak 29-39 liter per detik, diperuntukkan 1 hektar tambak. Untuk 5 hektar tambak berarti jumlah debit air, dikalikan 5. Guna menghasilkan air yang banyak maka dibutuhkan pompa. Sedangkan gunanya aerator adalah untuk menambah jumlah kandungan oksigen di dalam air dengan kisaran mencapai 5-10 ppm.
Budidaya udang vaname secara intensif merupakan system budidaya udang dengan penerapan teknologi yang cukup maju. Satu hal penting yang harus Anda perhatikan betul adalah kandungan gas yang ada di dalam tambak. Keberadaan sisa pakan udang dan kotoran udang akan menghasilkan gas amoniak dan H2S (Hidrogen Sulfida). Semakin tinggi kadar kedua gas tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan udang. Kadar amoniak paling atas adalah 1 ppm. Namun udang dapat mentolerir sampai 1,6 ppm. Untuk menyerap gas beracun dan amoniak sebaiknya taburkan wonderstone, zeolite, dan zeoplankton.
Budidaya udang vaname ini memang sedikit berbeda dengan budidaya udang galah secara intensif, lebih rumit. Sistem budidaya udang vaname secara intensif akan menghasilkan limbah yang lebih banyak dibanding tradisional sehingga dapat mencemari lingkungan. Untuk itu, disarankan Anda hanya menggunakan sebagian lahan (50% lahan) sedangkan sisa lahan dipergunakan untuk pemeliharaan secara tradisional.
Budidaya selanjutnya teknik cara budidaya ikan hias di akuarium dengan mudah