Cara budidaya sistem bioflok sekarang di nilai positif dikalangan petani karna efektif mendongkrak produktifitas sekalipun dalam kolam relatif sempit. Biaya produksi seperti pembelian pakan dapat ditekan menjadi lebih ringan, bahkan bisa lebih hemat 30% dari kolam biasa. Waktu juga relatif lebih singkat bila dibandingkan budidaya memakai kolam biasa.
Cara budidaya lele bioflok ini merupakan sistem pemeliharaan ikan lele yang menumbuhkan mikroorganisme berfungsi untuk mengolah limbah budidaya itu sendiri, hingga menjadi gumpalan kecil (floc) dimanfaatkan langsung sebagai makanan alami. Pertumbuhan mikroorganisme dipacu (ditumbuhkan) dengan cara memberikan probiotik atau kultur bakteri non pathogen juga dilakukan pemasangan aerator penyuplai oksigen dan juga sekaligus mengaduk air dalam kolam.
Cara budidaya sistem bioflok dapat membuat atau memanfaatkan lahan kecil atau sempit menjadi lahan yang berguna, yang mana budidaya dengan sistem bioflok ini bisa mendongkrak produksi ikan. Dengan padat tebar yang bisa dilakukan dalam sistem bioflok ini maka dengan kolam sempit dapat menghasilkan panen lebih banyak dan sekaligus mempersingkat masa panen tiba. Bila kita cermat di Negara kita ini cara budidaya bioflok tergolong baru dilakukan oleh petani bila di bandingkan Negara maju. Akan tetapi untuk sekarang ini sangat cepat sekali informasi menyebar untuk melakukan budidaya lele sistem bioflok ini. Berikut panduan lengkap untuk dapat memulai budidaya lele bioflok.
1. Cara Membuat Kolam Budidaya Lele Bioflok
Dalam cara pembuatan kolam bioflok ini, pertama kita siapkan gambaran kolam yang nantinya akan kita buat, berikut contoh gambaran kolam bioflok.Siapkan semua bahan berikur lalu kemudian perakitan kerangka kolam bioflok
- Besi ulir 12 inchi
- Terpal bundar dengan diameter 3 meter
- Pipa paralon untuk in - out air juag pipa ukuran 3/4" dan juga selang untuk mengalirkan udara
- Untuk cicin bawah kolam siapkan Semen pasir batu bata
- Kerangka kolam dibuat besi ulir 12 inchi ukuran panjang 120 cm untuk rangka berdiri, kalkulasi saja akan butuh berapa batang besi untuk dapat membuat kolam berdiameter 3m. Contoh gambar kerangka:
Pasang paralon sebagai in - out air didasar kolam seperti contoh gambar diatas, dilanjutkan pemasangan cincin disekeliling kolam.
Pada tahap berikutnya pasang terpal dilakukan dengan teliti jangn sampai merobekkan terpal.
Pasang sekaligus pipa untuk memberi udara kedasar kolam bisa di buat tanda tambah atau melingkar agak kedalam kolam.
2. Cara Pengisian Air Dan Pembentukan Flok Budidaya Lele
a. Pengisian air dilakukan ketika semua keperluan media kolam bioflok sudah terpenuhi, cek terlebih dahulu. Isi air dengan kedalaman 20-40 cm, ini dilakukan agar bibit lele gampang bergerak, jika air terlalu dalam ini akan membuat bibit lele stres bahkan mati karena belum mampu menahan tekanan air. Dengan pengisisan air tidak terlalu banyak akan memungkinkan flok terbentuk cepat.
b. Tambahkan probiotik, ini adalah bibit bakteri pengurai zat organik menjadi flok protein dengan takaran 8 sampai 10ml /meter3.
c. Tambahkan juga molase,tetes tebu,gula pasir,gula batu serta aren kedalam kolam dengan takaran 50-100ml /meter3. Molase ini akan berfungsi sebagai bahan perangsang tumbuh dan berkembangnya bakteri pengurai agar berkembang secara efektif.
d. Pengadukan dilakukan secara terus menerus 24jam memakai bantuan aerator. Biarkan ini berlangsung hingga beberapa hari sehingga air benar-benar matang dan sudah terdapat flok protein di dalam. Berikut tanda air yang sudah matang dan siap untuk menebar benih budidaya lele sistem bioflok.
- Air yang matang akan terlihat 3 warna, berwarna kuning hijau kecoklatan, kuning namun tidak kuning hijau juga namun tidak hijau, ibarat kata berwarna samar tapi yang lebih dominan kecoklatan.
- Air akan terlihat seperti keruh tapi jika di ambil sample pada gelas bening terlihat jernih jika di diamkan beberapa saat akan terlihat akan ada endapan berwarna hijau samar kuning juga tidak pekat bila di pegang.
- Jika kolam diaduk keluar kabluk seperti debu yang melayang-layang di air.3. Cara Penebaran Bibit Budidaya Bioflok
Penebaran bibit, tahap ini dilakukan jika air kolam sudah matang serta flok sudah terbentuk,lakukan pengecekan PH air terlebuh dahulu bila sudah di pastikan PH netral barulah bibit lele di tebar. Lakukan penebaran pada malam hari atau pagi hari sekitar jam 5 pagi karna di jam tersebut airnya sejuk. Menurut penuturan anggota BBI Lampung Selatan bibit ditebar memiliki ukuran lebih dari 7 cm untuk menjaga supaya jumlah lele tetap utuh. Ikan yang ukurannya dan umurnya lebih besar akan lebih tahan terhadap segala kondisi dan suhu lingkungan. Padat tebar /meter3 kisaran 500 - 1000 ekor, tergantung di sesuaikan pada ukuran benih yang ingin ditebar.
4. Cara Pengolahan Air Budidaya Bioflok
Penambahan air di mukin kan bila air susut karna penguapan atau mukin ada rembesan bocor kecil. Seiring bertambahnya bobot lele semakin bertambah pakan yang di butuhkan perlu juga menambahkan probiotik 5 hari sekali dengan konsentersi 5-10 ml/meter3, ini untuk menjaga kesetabilan bakteri supaya terus ada.
5. Cara Kalkulasi dan Pengelolaan Pakan Untuk Budidaya Lele Sistem Bioflok
Untuk mengetahui kebutuhan maksimal makananan ikan lele maka pada waktu pemberian pakan, diberi makan hingga tidak ada ikan yang datang atau tidak merespon pakan. Bila pakan diberikan 100% dari kebutuhan maksimal, maka tingkat efisiensi mencapai 70%, sedangkan bila pakan diberikan 70% dari kebutuhan maka efisiensi pakan mencapai 100%. Kekurangan dari 70% akan didapat dari biofloc yang berkembang dalam kolam.
Inilah keuntungan budidaya dengan sistem bioflok. Pakan dapat ditekan dari porsi sebenarnya atau membiasakan lele agar memakan biofloc yang ada dalam kolam. Dapat juga menurunkan kandungan protein pakan dari 30% menjadi 25%, ini bisa dilakukan dengan menggantikan pakan berprotein 30% menjadi 25% atau kombinasa antara protein 30% dengan pakan proteinnya 19 – 21% perbandingan 1:1. Jika ini dilakukan sebaiknya dilakukan pula penambahan proses fermentasi bahan probiotik.
- Jadwalkan secara teratur waktu pemberian pakan semisal lele diberikan pakan sehari 3x pukul 06:00, 14:00 dan 22:00 dengan ukuran 7-10% dari berat lele.
- Tambahkan air seminggu sekali tergantung seberapa cepat ikan tumbuh kembang, sampai batas ideal 100-110 cm.
- Ambil lele beberapa ekor seminggu sekali untuk melihat perkembangan dan menentukan jumlah pakan ideal untuk diberikan berkisar antara 5-7% dari bobot ikan.
- Tambahkan molase,tetes tebu,gula pasir,gula batu seminggu sekali takaran 50-100 ml/meter kubik, guna dilakukan ini untuk menjaga keseimbangan C/N rasio agar tetap berada diatas angka 12. Moles bisa diganti tepung terigu atau tepung tapioka jika molase tetes tebu susah didapat.
- Perthankan suhu air kolam pada 28° C, suhu ini sangat berpengaruh tehadap flok dikolam terutama dimusim pncaroba. Disarankan untuk menutup atau mengatapi kolam, ketika musim penghujan suhu air kolam dan keasaman PH air tetap stabil.
- Pengontrolan serutin sangat dianjurkan, segera ambil tidakan jika lele dikolam mengalami perbedaan karakter seperti, gerakan lambat, nafsu makan berkurang. Cek air kolam apakah terlalu pekat. Jika pekat sekali lakukan pengurangan air hingga 30 - 50% dan ganti air yang dikuras bersih sampai ketinggian semula. Lakukan ini sampai masa paenen.
Jika melakukan tahapan cara budidaya ikan lele sistem bioflok ini dijalankan dengan teliti tahap demitahap juga lancar tanpa kendala apapun, maka dalam waktu 2 bulan ikan akan bisa dipanen. Semoga saja apa yang Saya sampaikan ini bermanfaat untuk Anda sebagai petani atau calon petani ikan, semoga usaha dan jerih payah yang akan Anda lakukan Dalan menerapkan cara budidaya ikan lele bioflok ini dapat memberi nilai manfaat juga sebagai modal melangkah untuk masa depan. Salam suksesss...!!